Selasa, 01 Mei 2012

INVESTASI DALAM NEGERI

INVESTASI DALAM NEGERI DISUSUN : Bernando H. Parluhutan 21211471 Satrio P.S 26211641 Lukas Michael 24211142 M. Ridno 24211565 UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG APRIL 2012 BAB I PENDAHULUAN Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negri maupun luar negri. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya antara lain : a) Faktor sumber daya alam b) Faktor Sumber daya Manusia c) Faktor Stabilitas politik dan perekonomian, guna menjamin kepastian dalam perushaan d) Faktor kebijkan pemerintah e) Faktor kemudahan dalam perizinan Dari segi penanaman modal dalam negri pemerintah mengeluarkan peraturan ketentuan mengenai penanaman modal diatur dalam UU no.25 tahun 2005 tentang penanaman modal. Penanaman modal dalam negri dapat dilakukan oleh perseorangan warga Negara Indonesia, badan usha negri, dan/ pemerintah negri yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara republic Indonesia. Kegiatan usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal. Kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan pembatasan kepemilikan modal negeri atas bidang usaha perusahaan diatur didalam peraturan presiden No.36 Tahun 2010 tentang perubahan daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal. BAB II A. Pengertian Penanaman Modal Dalam Negri Penanaman Modal dalam Negri (PMDN) adalah kegiatan perseorangan warga Negara Indonesia untuk menanam modal untuk melaukuan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanaman modal dalam negri dengan menggunakan modal dalam negri. Ketentuan mengenai penanaman modal di atuer dalam UU. No.25 tahun 2005 tentang penanaman modal. Penanaman Modal dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) adalah penanaman modal yang dilaksanakan berdasarkan UU No.6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negri sebagaimana telah di ubah dengan UU No.12 tahun 1970. Untuk UU tentang tata cara penanaman modal lebih jelasnya dapat dilihat di keppres RI No.97 tahun 1993. Pemohon penanaman Modal baru untuk PMDN dapat dilakukan oleh : i. PT Perseoran Terbatas ii. CV. (Comanditair Venootschap) iii. Fa (Firma) iv. Koprasi v. BUMN (Badan Usaha Milik Negara) vi. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) vii. Perorangan Untuk pemohonan pnanaman modal baru yang berlokasi di 2 provinsi atau lebih dianjukan dokumen kepada BKPM (Badan Kordinasi Penanaman Modal) A. Syarat – Syarat PMDM Untuk mengurus pendirian perusahaan penanaman modal dalam negri (PMDN) ada syarat – syarat yang di butuhkan : 1) Permodalan : modal yang digunakan berasal dari kekayaan masyarakat Indonesia (Pasal 1:1 UU No. 6/1968) baik langsung maupun tidak langsung. 2) Pelaku Investasi : Negara & Swasta. Pihak swasta terdiri dari orang atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia. 3) Bidang Usaha : Semua bidang yang terbuka bagi swasta ,yang dibina, diplopori atau dirintis pemerintah. 4) Perizinan dan perpajakan : memenuhi perizinan yang di tetapkan pemerintah daerah. Antara lain Izin usaha, Izin Lokasi, Pertanahan, Perairan, eksplorasi, hak – hak khusus dll. 5) Batas waktu berusaha : Berujuk kepada peraturan dan kebijakan masing – masing daerah. 6) Tenaga Kerja : wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila jabatan – jabatan tertentu belum dapat diisi dcengan tenaga bangsa Indonesia. Mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari karyawan). B. Dokumen Pendukung Permohonan yang diurus 1. Bukti diri permohonan • Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahannya untuk PT, BUMN/BUMD, CV dan Fa. • Fotocopy Anggaran dasar bagi badan usaha koprasi • Fotocopy kartu tanda Penduduk (KTP) untuk perorangan. 2. Surat Kuasa dari yang berhak, apabila penandatanganan permohonan bukan dilakukan oleh pemohon sendiri. 3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon. 4. Uraian Kegiatan ü Uraian Proses Produksi yang dilengkapi dengan alur proses (flow chart) serta mencantumkan jenis bahan buku/bahan penolong, bagi industry pengolahan, ü Uraian Kegiatan usaha, bagi kegiatan di bidang jasa. 5. Syarat : § Persyaratan /ketentuan sektoral tertentu dikeluarkan oleh pemerintah daerah. § Khusus sector pertambangan yang merupakan kegiatan ekstrksi , sector energy, sector perkebunan kelapa sawit, sector perikanan dll yang kegiatan ekstraksi harus dapat rekomendasi dari instansi yang bersangkutan. § Khusus bidang industry pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit yang bahan bakunya tidak berasal dari kebun sendiri, harus dilengkapi dengan jaminan bahan baku dari pihak lain yang diketahui oleh dinas perkebunan kabupaten/kota setempat. 6. Bagi bidang yang disyaratkan kemitraan : v Kesepakatan atau perjanjian kerjasama tertulis kesepakatan bermitra dengan Usaha Kecil yang antara lain memuat nama dan alamat masing – masing pihak ,pola kemitraan yang digunakan , hak dan kewajiban masing – masing pihak dan bentuk yang diberikan kepada usaha kecil. v Akta pendirian atau perubahannya atau risalah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) mengenai penyertaan usaha kecil sebagai pemegang saham, apabila kemitraan dalam bentuk pernytaan saham. 7. Surat pernytaan di atas materai dari Usaha Kecil menerangkan bahwa yang bersangkutan memenuhi criteria usaha kecil sesuai UU no.9 tahun 1995. 1) Pemeriksa dan persiapan permohonan PMDN 2) Pengajuan Permohonan 3) Persetujuan penanaman Modal Ngeri (PMDN) 4) Akta pendirian perushaan dari Notaris 5) Surat keterangan domisili perushaan 6) NPWP 7) SH kehakiman 8) Pengesahan Materi hukum dan HAM 9) SPPKP 10) TDP 11) Berita Negara 8. Syarat Pendirian Perushaan PMDN o Copy KTP o Copy KK/ Direktur bila penanggung jawab WNI o Copy PBB terakhir tempat usaha/kantor apabila milik sendiri. o Copy Surat Kontrak, apabila contract o Kedudukan bidang usaha o Kompsisi saham o Nama PT Contoh Berita yang menyangkut Invetasi dalam negri yaitu : Kerusakan Merata di Sumatera Pekanbaru, Kompas - Kerusakan jalan terjadi merata di banyak lokasi di jalan lintas timur dan jalan lintas tengah serta jalan provinsi di Sumatera. Kerusakan jalan juga dituding menjadi penyebab anjloknya investasi di Riau, Sumatera Selatan, dan Lampung.Enam provinsi yang kondisi infrastruktur jalannya pada pekan ini terpantau buruk di banyak lokasi itu, antara lain Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Di Aceh, di hampir semua jalur dari dan menuju wilayah bagian tengah, tidak hanya rusak tetapi juga rawan longsor. Kondisi itu menghambat upaya memajukan pertanian dan perkebunan di Aceh bagian tengah. Kondisi tiga jalan menuju kawasan itu, khususnya sekitar kawasan Dataran Tinggi Gayo, saat ini memprihatinkan. Selain banyak ruas aspalnya hilang dan berlubang, jalan-jalan itu sempit dan selalu terhambat longsor setiap hujan turun.Tiga jalur utama ke wilayah ini, yaitu ruas Bireun-Bener Meriah sepanjang 90 kilometer (km), Takengon-Nagan Raya (200 km), dan Takengon-Blangkejeren-Kutacane (400 km). Jalan-jalan itu berstatus jalan provinsi dan nasional. ”Dengan kondisi jalan seperti ini, sangat rawan dan mahal kalau kami harus menjual kopi dan jeruk ke Medan atau ke Lhokseumawe. Kami hanya bisa menunggu tauke dari Medan atau agennya datang ke sini untuk membeli. Memang harganya jadi murah,” kata M Yasin (40), Ketua Kelompok Tani Pegasing, Aceh Tengah, Selasa (29/3). Menanggapi kondisi itu, Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mengatakan, jalan-jalan di jalur tengah statusnya akan ditingkatkan menjadi jalur nasional. Tahun 2011 juga diagendakan perbaikan dengan dana bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp 650 miliar, ditambah dari APBN dan APBK Aceh. Di Sumatera Utara, kondisi jalan dari Medan, Kabanjahe, hingga Dairi, pun rusak berat. Kerusakan jalan menyebabkan biaya angkutan naik. Saat menyusuri jalan dari Medan, kerusakan jalan mulai terasa saat memasuki Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Memasuki Sibolangit hingga Panatapan, kerusakan makin parah akibat banyak pengusaha air pegunungan yang membiarkan airnya mengalir ke jalan. Itu mengakibatkan aspal rusak karena tidak ada saluran drainase. ”Kalau hujan begini, kerusakan makin parah,” kata Tegar Sembiring (35), warga, Kamis (31/3). Dari Kabanjahe ke Merek, kerusakan juga menghadang. Panjang jalan rusak 4,7 km. ”Banyak kendaraan kecelakaan di sini. Kami sering protes, tetapi tidak ada perbaikan serius,” kata Jon Amos Ginting (26), pemilik warung. Kerusakan juga terlihat di jalan sepanjang 39 km dari Merek menuju Simpang Panji, Dairi. Investasi anjlok Kerusakan jalan di Provinsi Riau, juga diyakini menjadi salah satu faktor utama dalam kemunduran iklim investasi di negeri Lancang Kuning itu. Tahun 2009, nilai investasi dari penanaman modal dalam negeri masih bertengger di urutan lima besar nasional senilai Rp 4,4 triliun, namun 2010 anjlok menjadi 1,037 triliun (peringkat ke-12). Hal yang sama juga terjadi pada penanaman modal asing yang semula (2009, peringkat ke-5) 255 juta dollar AS menjadi 68 juta dollar AS (2010, peringkat ke-14). ”Infrastruktur terutama jalan raya adalah hambatan utama investasi di Riau. Lihatlah bagaimana kondisi jalan-jalan nasional yang berada di Riau. Pemerintah Provinsi Riau ikut memperbaiki jalan-jalan nasional yang rusak itu, padahal semestinya perbaikan itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat,” ujar Gubernur Riau Rusli Zainal di Pekanbaru, Kamis (31/3). Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau, Ahmad Ismail, mengungkapkan, dari sekitar 1.250 km panjang jalan nasional di daerahnya, sekitar 22 persen dikategorikan buruk. Sekitar 102 km di antaranya masuk kategori rusak berat. Kerusakan jalan nasional terparah di jalur paling ekonomis di Riau, yakni kota minyak Duri menuju pelabuhan Dumai. Jalur itu merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan jalur ekspor CPO Riau menuju dunia internasional. Menjadi pemandangan sehari-hari, truk terperosok lubang, sehingga membuat antrean panjang selama berjam-jam. Muatan berlebih Di Provinsi Jambi, penyebab kerusakan antara lain karena kendaraan dengan muatan berlebih, masih terus melintas. Minimnya perbaikan juga menyebabkan jalan terus rusak.Kerusakan jalan di Jambi, terjadi di Muara Bulian dan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, hingga sekitar Sungai Bengkal di Tebo. Jalan berlubang dan terkelupas, membuat angkutan barang yang membawa beban berlebih, harus antre dan berjalan perlahan agar tidak terbalik.Menurut Cahyo, pengendara mobil dari Kota Jambi menuju Tebo, kerusakan terjadi sejak dua tahun lalu. Kondisi jalintim dan jalinteng di Sumatera Selatan (Sumsel) pun tidak jauh berbeda. Kerusakan menghamba arus lalu-lintas dan distribusi barang. Kerusakan ini terutama di jalur angkutan batu bara. Di jalintim yang menghubungkan Sumsel dengan Jambi dan Sumsel dengan Lampung, kerusakan cukup parah terjadi di ruas Indralaya-Palembang. Jalan sepanjang sekitar 12 km, itu bergelombang, banyak lapisan aspal mengelupas dan berlubang. Kerusakan juga terjadi di ruas Indralaya-Kayu Agung di Kabuaten Ogan Komering Ilir. Kerusakan di ruas ini tidak separah di Palembang-Indralaya, dan bukan jalur angkutan batu bara.Di jalan lintas Palembang-Muara Enim, kerusakan parah terlihat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, yang menjadi jalan utama Kota Prabumulih. Jalan yang juga menjadi jalur batu bara dari Muara Enim dan Lahat, itu berlubang-lubang cukup besar dan berlumpur setelah hujan. Upaya perbaikan jalintim dan jalinteng yang rusak tersebut terlihat di beberapa lokasi. Perbaikan dilakukan tambal-sulam. Di Lampung, kondisi jalintim di ruas Panjang-Kedaton, Bandar Lampung, sepanjang 24 kilometer, rusak parah. Selain mengganggu distribusi barang, rusaknya jalan poros Sumatera ini ikut memperburuk iklim investasi, khususnya di Lampung. Jalan rusak penuh lubang dan kerikil terlihat merata, mulai pertigaan Pelabuhan Panjang hingga ke bundaran Tugu Raden Intan. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Investasi pada dasarnya adalah bentuk aktif dari ekonomi syariah. Dalam Islam setiap harta ada zakatnya. Jika harta tersebut didiamkan, maka lambat laun akan termakan oleh zakatnya. Salah satu hikmah dari zakat ini adalah mendorong setiap muslim untuk menginvestasikan hartanya agar bertambah. Investasi mengenal harga. Harga adalah nilai jual atau beli dari sesuatu yang diperdagangkan. Selisih harga beli terhadap harga jual disebut profit margin. Harga terbentuk setelah terjadinya mekanisme pasar. Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang oleh pemerintah pusat dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan investasi langsung,yang mampu mengembalikan nilai pokok ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu. Dan hati-hati dalam dunia investasi, lebih baik jika ingin berinvestasi tanyakan kepada ahlinya. Dan hati-hati juga ada tawaran investasi di internet yang kebanyakan menurut bintang adalam SCAM, ngomongnya investasi tapi ternyata money game. Tapi tenang kok ada investasi di internet yang bagus juga kok. “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa. Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan. Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Berdasarkan (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html)menyatakan bahwa alasan melakukan investasi adalah sebagai berikut: a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan. b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran. c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan. Tipe Investor Menurut profil Resiko Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan berikut (www.danareksa.com/home/index_produk.cfm?act=investasiRepot) 1. Defensive Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. 2. Conservative Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya. 3. Balanced Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih. 4. Moderately aggressive Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya. 5. Aggressive Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki. Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan. Jenis-Jenis Investasi Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain: a. Tabungan di bank Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan. b. Deposito di bank Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank. c. Saham Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain. d. Properti Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu : (a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa. (b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi. e. Barang-barang koleksi Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain. f. Emas Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri. g. Mata uang asing Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. h. Obligasi Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi (www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm), yaitu: 1. Deposito berjangka Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan. 2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar. 3. Saham Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ). 4. Obligasi Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond). 5. Sekuritas pasar uang Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang. 6. Sertifikat hutang obligasi Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini merupakan bentuk investasi jangka panjang. 7. Tanah/bangunan Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya. 8. Reksa dana. Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund). Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi a. Produk perbankan (1) Tabungan Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak kemudahan, antara lain: • Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM • Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain. • Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006. Kekurangan: • Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi. • Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta. (2) Rekening koran (cheque/giro) Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan. Kemudahan, antara lain: • Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek. • Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang ke bank. • Dijamin oleh pemerintah. Kekurangan: • Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah • Bunga kena pajak 20%. (3) Deposito berjangka Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu. Kemudahan, antara lain: • Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%. • Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu tertentu. • Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama. • Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80. Kekurangan: • Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo • Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta. Kesimpulan: Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi. Kelebihan: • Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi • Kemudahan bertransaksi • Jaminan pemerintah Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi. Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund). b. Produk investasi Reksa Dana/Unit Trust Keunggulan: • Diversifikasi • Pilihan investasi yang beragam • Transparansi • Peraturan yang ketat • Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee) • Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini) • Minimum investasi yang rendah. BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. DAFTAR PUSTAKA http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-dasar-jenis-dan.html http://blogbintang.com/pengertian-investasi-adalah http://www.jbs.co.id/penanaman-modal-dalam-negeri-pmdn-menuperijinan-96.html http://yolanda123.wordpress.com/2011/03/14/tugas-kelompok-makalah-investasi-atau-penanaman-modal/ Kompas,Pekanbaru,| Sabtu, 2 April 2011 | 05:33 WIB
EKONOMI PEMBANGUNAN DISUSUN : Bernando H. Parluhutan 21211471 Satrio P.S 26211641 Lukas Michael 24211142 M. Ridno 24211565 UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG APRIL 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total danpendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukdan disertaidengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi(economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dansebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikankapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikanpendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomiapabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhanekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannyalebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dantingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebihbersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapatperubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagaisektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.1. Tujuan PenulisanSupaya mahasiswa dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yangmana sekarang menjadi topik hangat dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia.Paling tidak mahasiswa dapat memecahkan masalah kecil yang berhubungandengan rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini dapatmenjadi acuan belajar dalam mempelajari permasalahan ekonomi.1. Rumusan MasalahBerdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis mencoba membuatidentifikasi permasalahan terhadap penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagaiberikut :1. Apa saja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009?2. Siap kah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam Persaingan Global?. BAB II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-2009Reformasi sistem politik di Indonesia baik yang bersifat kelembagaanmaupun perundangan memunculkan model perencanaan dan kebijakanpembangunan nasional yang baru mengantikan model perencanaan dan kebijakanlama. Muara dari reformasi ini adalah keinginan untuk melakukan perbaikan-perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang timbul dari praktik perencanaanpembangunan maupun kebijakan pembangunan yang sebelumnya pernahditerapkan demi pencapaian tujuan kesejahteraan rakyatsebagaimana di amanatkan oleh konstitusi.Dalam konteks ini, Pemerintah dan DPR menyepakati pengundangan UUNomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sebagailandasan bagi proses perumusan program pembangunan baik dalam jangkapanjang, menengah maupun tahunan. Berkaitan dengan program pembangunan jangka menengah, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2004-2009 sebagai pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan pemerintah.Secara singkat, model dan alur perencanaan pembangunan sebagaimanadiatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional dalam dijelaskan dalam diagram berikut ini.Sejalan dengan amandemen UUD 1945 ketiga tahun 2001, MajelisPermusyawaratan Rakyat tidak lagi memegang kedaulatan negara tertinggi. Selainitu, MPR juga tidak lagi memiliki kewajiban untuk menetapkan GBHN.Dengan berlakunya amandemen Undang-Undang Dasar 1945 hinggaamandemen keempat, telah terjadi perubahan dalam pengelolaan pembangunan,yaitu:Penguatan kedudukan lembaga legislatif dalam Penyusunan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN);Ditiadakannya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai pedomanpenyusunan rencana pembangunan nasional; danDiperkuatnya Otonomi Daerah dan desentralisasi pemerintahan dalam NegaraKesatuan Republik Indonesia.Pemilihan presiden secara langsung sebagai hasil perubahan UUD 45 danditiadakannya GBHN sebagai pedoman Presiden untuk menyusun rencana. pembangunan serta pemberlakuan UU Nomor 32 tahun 2004, sebagai amandemenUU Nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah yang memungkinkanpenyelenggaraan otonomi daerah dengan kewenangan yang lebih luas, nyata danbertanggung jawab kepada Daerah menjadi landasan perlunya sistem perencanaanpembangunan nasional. Pemberian kewenangan yang luas kepada Daerah jugamembawa konsekuensi diperlukannya langkah koordinasi dan pengaturan untuklebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunannasional, pembangunan daerah, maupun pembangunan antar daerah. Untukmenjawab kebutuhan-kebutuhan diatas, pada tanggal 5 Oktober 2004 Pemerintahdengan persetujuan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 25tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Melalui UUNomor 25 tahun 2004, bangsa Indonesia memasuki era baru dalam sejarahpembangunan nasional untuk menjamin kegiatan pembangunan yang berjalansecara efektif, efisien, dan bersasaran dalam rangka mewujudkan tujuan negarasebagaimana diamanahkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Masih tingginya laju pertumbuhan dan jumlah penduduk. Jumlah pendudukIndonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, meskipun laju pertumbuhannyadapat dikendalikan sehingga semakin menurun. Berdasarkan hasil SensusPenduduk (SP) 1990 dan 2000, jumlah penduduk Indonesia 179,4 juta jiwa dan206,3 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun padaperiode 1990-2000, lebih rendah dari laju pertumbuhan penduduk periode 1980-1990 (1,97 persen). Meskipun telah terjadi penurunan pertumbuhan pendudukkarena menurunnya angka kelahiran, namun secara absolut pertambahanpenduduk Indonesia masih:akan meningkat sekitar 3 sampai 4 juta jiwa per tahun.Hal ini disebabkan belum terkendalinya angka kelahiran pada tahun 1970- an,sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk pasangan usia subur yang relatif lebih cepat dibanding kelompok usia sebelumnya, atau timbulnya momentumkependudukan.Masih tingginya tingkat kelahiran penduduk. Faktor utama yangmempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah tingkat kelahiran. BerdasarkanSensus Penduduk tahun 1971, angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)diperkirakan 5,6 anak per wanita usia reproduksi, dan saat ini telah turun lebih 50persen menjadi 2,6 anak per wanita (Survei Demografl dan Kesehatan Indonesia-SDKI 2002-2003). Penurunan TFR antara lain karena meningkatnya penggunaanalat dan obat kontrasepsi (prevalensi) pada pasangan usia subur pada tahun 1980-an. Pada tahun 1971, angka prevalensi penggunaan kontrasepsi kurang dari 5persen, tahun 1980 meningkat menjadi 26 persen, tahun 1987 menjadi 48 persen,tahun 1997 menjadi 57 persen, dan tahun 2002 sebesar 60 persen (SDKI 2002-2003).2. SDM Indonesia dalam Persaingan GlobalSumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalamreformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas danmemiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yangselama ini kita abaikan.Adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (openunemployment Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusanperguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruantinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatankerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusanperguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguransarjana di Indonesia. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DitjenDikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000orang.Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanyaperguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjanamerupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalammenciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalanselama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itusebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengantingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdayaalam intensif (hutan, dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman daninvestasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerialdan produktivitas SDM yang tinggi.Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untukkembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuksektor pendidikan—tidak lebih dari 12% -- pada peme-rintahan di era reformasi. Inimenunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadapperbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusatmaupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas. Sekarang bukansaatnya lagi Indonesia membangun perekonomian dengan kekuatan asing. Tapisudah seharusnya bangsa Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensisumberdaya daya yang dimiliki (resources base).Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakan masalah bangsa yangtidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa orang tidakbekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan pasar kerja. Hambatankultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos kerja. Sementarayang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum adanya standar bakukurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkankemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sedangkan hambatanpasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untukmemenuhi kebutuhan pasar kerja.Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakansuatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanparintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsaIndonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalamglobalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadipersaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut WorldCompetitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negarayang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40). Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan dihadapi bangsaIndonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut: Produksi, di manaperusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksimenjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usahadan politik yang kondusif.Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperolehpinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupunlangsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalammemperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara. Tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerjadari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil daritenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruhdiperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movementakan semakin mudah dan bebas. Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepatmendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi,antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringankomunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagaibelahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento,Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana.Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragamantarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatanperdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksimenjadi semakin cepat karena “less papers/documents” dalam perdagangan, tetapidapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.Dengan kegiatan bisnis korporasi (bisnis corporate) di atas dapat dikatakanbahwa globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomiantarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara(cross-border transactions) dalam bentuk barang dan jasa, aliran dana internasional(international capital flows), pergerakan tenaga kerja (human movement) danpenyebaran teknologi informasi yang cepat. Sehingga secara sederhana dapatdikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti telah merupakan salah satukekuatan yang memberikan pengaruh terhadap bangsa, masyarakat, kehidupanmanusia, lingkungan kerja dan kegiatan bisnis corporate di Indonesia. Kekuatanekonomi global menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulangterhadap struktur dan strategi usahaMasalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isukunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulansaing yang tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidakakan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impordapat mengancam posisi pasar domestik. Dengan kata lain, dalam pasar yangbersaing, keunggulan kompetitif (competitive advantage) merupakan faktor yangdesisif dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, upayameningkatkan daya saing dan membangun keunggulan kompetitif bagi produkIndonesia tidak dapat ditunda-tunda lagi dan sudah selayaknya menjadi perhatian berbagai kalangan, bukan saja bagi para pelaku bisnis itu sendiri tetapi juga bagiaparat birokrasi,Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagipengembangan SDM di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saingekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah pendidikan.Sebab dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokokdalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakankegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Sebabbagaimanapun pembangunan ekonomi membutuhkan kualitas SDM yang unggulbaik dalam kapasitas penguasaan IPTEK maupun sikap mental, sehingga dapatmenjadi subyek atau pelaku pembangunan yang handal. Dalam kerangkaglobalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan dengan tuntutankompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM semakin menjadi faktorpenting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan.Salah satu problem struktural yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalahbahwa pendidikan merupakan subordinasi dari pembangunan ekonomi. Pada erasebelum reformasi pembangunan dengan pendekatan fisik begitu dominan. Hal inisejalan dengan kuatnya orientasi pertumbuhan ekonomi. Visi pembangunan yangdemikian kurang kondusif bagi pengembangan SDM, sehingga pendekatan fisikmelalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tidak diimbangi dengantolok ukur kualitatif pendidikan.Problem utama dalam pembangunan sumberdaya manusia adalah terjadinyamissalocation of human resources. Pada era sebelum reformasi, pasar tenaga kerjamengikuti aliran ekonomi konglomeratif. Di mana tenaga kerja yang ada cenderungmemasuki dunia kerja yang bercorak konglomeratif yaitu mulai dari sektor industrimanufaktur sampai dengan perbankan. Dengan begitu, dunia pendidikan akhirnyamasuk dalam kemelut ekonomi politik, yakni terjadinya kesenjangan ekonomi yangdiakselerasi struktur pasar yang masih terdistorsi.Kenyataan menunjukkan banyak lulusan terbaik pendidikan masuk ke sektor-sektor ekonomi yang justru bukannya memecahkan masalah ekonomi, tapi malahmemperkuat proses konsentrasi ekonomi dan konglomerasi, yang mempertajamkesenjangan ekonomi. Hal ini terjadi karena visi SDM terbatas pada struktur pasaryang sudah ada dan belum sanggup menciptakan pasar sendiri, karena kondisimakro ekonomi yang memang belum kondusif untuk itu. Di sinilah dapat disadaribahwa visi pengembangan SDM melalui pendidikan terkait dengan kondisi ekonomipolitik yang diciptakan pemerintah.Sementara pada pascareformasi belum ada proses egalitarianisme SDM yangdibutuhkan oleh struktur bangsa yang dapat memperkuat kemandirian bang sa.Pada era reformasi yang terjadi barulah relatif tercipta reformasi politik dan belumterjadi reformasi ekonomi yang substansial terutama dalam memecahkan problemstruktural seperti telah diuraikan di atas. Sistem politik multipartai yang telahterjadi dewasa ini justru menciptakan oligarki partai untuk mempertahankankekuasaan.Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini, alokasi SDM masih belummampu mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memangtelah tercipta sejak pemerintahan masa lalu. Sementara di sisi lain Indonesiakekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi. Pertanyaannya sekarang adalah bahwa keterlibatan Indonesia pada liberalisasiperdagangan model AFTA, APEC dan WTO dalam rangka untuk apa? Bukankahharapannya dengan keterlibatan dalam globalisasi seperti AFTA, APEC dan WTOmasalah kemiskinan dan pengangguran akan terpecahkan.Dengan begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa menyesuaikanterhadap pelbagai kondisionalitas yang tercipta akibat globalisasi, maka yang akanterjadi adalah adanya gejala menjual diri bangsa dengan hanya mengandalkansumberdaya alam yang tak terolah dan buruh yang murah. Sehingga yang terjadibukannya terselesaikannya masalah-masalah social ekonomi seperti kemiskinan,pengangguran dan kesenjangan ekonomi, tetapi akan semakin menciptakanketergantungan kepada negara maju.Oleh karena itu, untuk mengantisipasi tuntutan globalisasi seyogyanyakebijakan link and match mendapat tempat sebagai sebuah strategi yangmengintegrasikan pembangunan ekonomi dengan pendidikan. Namun sayangnyaide link and match yang tujuannya untuk menghubungkan kebutuhan tenaga kerjadengan dunia pendidikan belum ditunjang oleh kualitas kurikulum sekolah yangmemadai untuk menciptakan lulusan yang siap pakai. Yang lebih penting dalam halini adalah strategi pembangunan dan industrialisasi secara makro yang seharusnyaberbasis sumberdaya yang dimiliki, yakni kayanya sumberdaya alam (SDA). Kalaustrategi ini tidak diciptakan maka yang akan terjadi adalah proses pengulangankegagalan karena terjebak berkelanjutannya ketergantungan kepada utang luarnegeri, teknologi, dan manajemen asing. Sebab SDM yang diciptakan dalamkerangka mikro hanya semakin memperkuat proses ketergantungan tersebut.Bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan SDA, memiliki posisiwilayah yang strategis (geo strategis), yakni sebagai negara kepulauan dengan luaslaut 2/3 dari luas total wilayah; namun tidak mampu mengembalikan manfaatsumber kekayaan yang dimiliki kepada rakyat. Hal ini karena strategi pembangunanyang diciptakan tidak membangkitkan local genuin. Yang terjadi adalah sumberkekayaan alam Indonesia semakin mendalam dikuasai oleh asing. Sebab meskipunandaikata bangsa ini juga telah mampu menciptakan SDM yang kualifaid terhadapsemua level IPTEK, namun apabila kebijakan ekonomi yang diciptakan tidakberbasis pada sumberdaya yang dimiliki (resources base), maka ketergantungan keluar akan tetap berlanjut dan semakin dalam.Oleh karena itu harus ada shifting paradimn, agar proses pembangunanmampu mendorong terbentuknya berbagai keahlian yang bisa mengolah SDA danbisa semakin memandirikan struktur ekonomi bangsa. Supaya visi tersebut punterjadi di berbagai daerah, maka harus ada koreksi total kebijakan pembangunan ditingkat makro dengan berbasiskan kepada pluralitas daerah. Dengan demikianharapannya akan tercipta SDM yang mampu memperjuangkan kebutuhan danpenguatan masyarakat lokal. Karena untuk apa SDM diciptakan kalau hanya akanmenjadi perpanjangan sistem kapitalisme global dengan mengorbankankepentingan lokal dan nasional.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunanekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokanmenjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunanekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumberdaya modal, dan keahlian atau kewirausahaan. EKONOMI PEMBANGUNAN Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Pengertian pembangunan selama dua dekade yang lalu adalah kemampuan ekonomi nasional-nasional dimana keadaan ekonomi mula-mula kurang lebih statis selama jangka waktu yang lama untuk menaikkan dan mempertahankan untuk suatu kenaikkan GNP antara 5 sampai 7 persen atau lebih pertahun. Pengertian ini sangat bersifat ekonomis. Masalah pertumbuhan ekonomi dan investasi secara serius dimulai sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua . Kurangnya perhatian pada perang dunia kedua ini disebakan oleh beberapa factor yang antara lain : Pada masa sebelum Perang Dunia sebagian besar Negara-negara sedang berkembang masih merupakan daerah jajahan. Factor kedua adalah kurangnya usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas masalah ekonomi pembangunan.Menuraut mereka, Pembangunan ekonomi hanya bisa dilakukan jika penjajahan telah berakhir.mengenai masalah pembanguna ekonomi masih sangat terbatas para perekonomian barat lebih memusatkan perhatian kepada masalah kemeleseta ekonomi dan pengangguran. Akhirnya di sadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan GNP pertahun saja. Pembangunan ekonomi itu bisa di artikan sebagai kegiatan-kegiatan yang di lakukan suatu Negara untuk menembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Dengan adanya batasan di ats maka pembangunan ekonomi pada umumnya di definisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu Negara meningkat dalam jangka panjang. Dari definisi di atas jelas bahwa pembangunan ekonomi mempunyai 3 sifat penting. Pembangunan ekonomi merupakan : 1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus 2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita, dan 3. Kenaikkan pendapatan perkapita itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang. MASALAH EKONOMI PEMBANGUNAN MASALAH PENDIDIKAN DAN PERANANNYA DALAM MENCIPTAKAN PEMBANGUNAN "BIAYA SEKOLAH MAHAL" Begitulah sekelumit kalimat pendek yang sering diucapkan ibu-ibu saat tahun ajaran baru tiba. Dan di antara mereka mungkin salah satunya adalah Anda. Memang jika diamati, dari tahun ke tahun biaya sekolah selalu naik dan tidak pernah turun. Kenaikan biaya sekolah di beberapa tempat bahkan melebihi angka inflasi. Inilah yang terkadang membuat masyarakat sering panik dan mengeluh. Beban hidup menjadi semakin berat saja rasanya. Belum lagi kenaikan biaya-biaya hidup lainnya. ada beberapa faktor penyebab biaya sekolah mahal, diantaranya : 1. Gaji guru dan pegawai 2. Biaya gedung 3. Instrumen KBM 4. Seragam sekolah 5. Buku pelajaran 6. Daftar ulang 7. Program sekolah Menurut saya, faktor-faktor penyebab biaya sekolah mahal seperti yang sudah disebutkan diatas, bisa di minimalisirkan dengan adanya perhatian terhadap pembangunan ekonomi. mungkin, bisa saja dengan menerapkan sistem BOS(Biaya Operasional Sekolah) di sekolah-sekolah swasta atau sekolah-sekolah yang bonafit. atau memberikan beasiswa penuh terhadap murid-murid yang mempunyai prestasi di sekolahnya. atau dengan cara apapun pemerintah bisa melakukan kebijakan-kebijakannya untuk mengatasi atau menangani masalah "biaya sekolah mahal" ini. jadi sebisa mungkin, anak-anak yang berada di negara Indonesia ini, bisa merasakan sekolah dan menuntut ilmu sehingga tidak adanya lagi anak-anak yang putus sekolah hanya karena biaya sekolah yang mahal. Sekali lagi saya mengingatkan bahwa biaya pendidikan akan selalu naik setiap tahun. Ada baiknya anda menyiapkannya jauh-jauh hari atau paling tidak sudah merencanakannya dengan matang. Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Karena hujan itu sudah pasti, maka mulai sekarang Anda harus segera menyiapkan payungnya BAB III PENUTUP Kesimpulan Pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan jika tidak didukung sumber dayamanusia yang memadai. Sebaliknya, pembangunan kualitas sumber daya manusia juga tidak akan tercapai tanpa dukungan pertumbuhan ekonomi. Demikian pulapertumbuhan ekonomi dan pembangunan kualitas sumber daya manusia.Segitiga pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial, pengendalianpertumbuhan penduduk, serta lingkungan hidup harus dikelola pemerintah secarabersama-sama dan terintegrasi. Itulah konsep pembangunan berwawasan kependudukan dalam rangkamewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Penduduk harus ditempatkansebagai titik sentral kegiatan pembangunan.Selama periode 2004-2009, tingkat pertumbuhan ekonomi yang diharapkanantara 4,5 persen sampai 6,0 persen. Pertumbuhan ekonomi sebesar itudiperkirakan hanya dapat menyerap angkatan kerja baru sekitar satu sampai satusetengah juta pekerja saja.Pada masa lalu, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen mampumenyerap sekitar 400.000 pekerja. Namun, pada saat ini diperkirakan hanyamampu menyerap sebanyak 250.000 sampai 300.000 pekerja baru. Sementaraangkatan kerja baru setiap tahun bertambah 2,5 juta orang. Dengan jumlahpenduduk yang diperkirakan masih bertambah dari 207 juta jiwa pada tahun 2004menjadi 220 juta jiwa pada tahun 2009, diperkirakan tingkat pengangguran padatahun 2009 nanti sekitar 8 persen dari seluruh angkatan kerja yang ada. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/fuhita/d/25547694-MAKALAH-EKONOMI-PEMBANGUNAN http://abbelnbc2303.blog.com/2009/12/07/ekonomi-pembangunan/ http://bisnisguru.blogspot.com/2009/08/faktor-penyebab-biaya-sekolah-mahal.html

BBM tugas keTiga

Kelompok 4 : 1. Bernando H. Parluhutan (21211471) 2. Lukas Michael (24211142) 3. M. Ridno (24211565) 4. Satrio P.S (26211641) AKIBAT KENAIKAN BBM PENDAHULUAN Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama solar,premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bhan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan , maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar premium . Tujuan Penulisan Untuk mengetahui kenaikanan dan pembatasan bbm kepada masyarakat luas. PEMBAHASAN Kenaikan BBM PEMERINTAH kembali akan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM dalam waktu dekat ini. Konon, kondisi Timur Tengah yang kian memanas merupakan salah satu penyebab harga minyak dunia terus melambung tinggi mencapai 100 dolar AS per barelnya. Selama ini pemerintah memberikan subsidi untuk menanggung naiknya harga BBM dunia, sehingga harga yang dinikmati masyarakat tidak berpengaruh dengan kenaikan harga minyak dunia. Berdasarkan laporan Menteri Keuangan RI bahwa setiap tahun terjadi pembengkakan subsidi sekitar Rp 50 triliun hingga 70 triliun dari alokasi yang ditetapkan. Tahun 2011 lalu, misalnya, subsidi BBM mencapai Rp 165 triliun. Sementara tahun 2010 sekitar Rp 129,7 triliun, pada tahun 2012 pemerintah akan mengurangi subsidi menjadi sebesar Rp 123 triliun dari APBN-P. Pembatasan BBM Kementerian Keuangan mengungkapkan fokus pembatasan subsidi bahan bakar minyak BBM pada 2012 hanya diarahkan pada jenis premium untuk wilayah Jawa dan Bali. Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, sesuai dengan amanat Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2012 disebutkan pengurangan subsidi BBM dilakukan dengan pengalokasian BBM bersubsidi tepat sasaran. "Bensin premium diberikan hanya kepada angkutan umum, pelayanan umum, dan sepeda motor," ujar Agus Martowardojo dalam keterangan pers 'Arah Kebijakan Fiskal 2012' di kantornya, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2012. Agus mengatakan, skema pembatasan BBM subsidi secara nasional akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah akan memperhitungkan kesiapan sarana dan infrastruktur dari masing-masing daerah. Berdasarkan roadmap yang dikeluarkan pemerintah, pembatasan BBM pada 2012 hanya akan diterapkan di wilayah Jawa-Bali. Pembatasan diberlakukan untuk BBM jenis premium. Selanjutnya, pada 2013, pemerintah berencana untuk memperluas areal pembatasan BBM subsidi ke kawasan Sumatera. Pada tahap ini, pembatasan tak hanya dilakukan terhadap BBM jenis premium, namun mulai diberlakukan pada solar. Pembatasan premium rencananya dilakukan sejak awal 2013 dan solar baru digelar pada pertengahan 2013. Pada tahun yang sama, pembatasan BBM bersubsidi mulai diterapkan pemerintah untuk wilayah Kalimantan. Namun, kebijakan ini rencananya mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun dengan jenis BBM berupa premium dan solar. Terakhir, yaitu pada 2014, pembatasan BBM bersubsidi semakin meluas hingga ke wilayah Sulawesi yang diterapkan sejak awal tahun untuk jenis premium dan solar. Sementara itu, untuk wilayah Malu dan Papua, implementasi pembatasan baru dimulai pada pertengahan 2014 untuk jenis premium dan solar. KESIMPULAN Kesimpulannya adalah jika pemerintah menaikkan BBM untuk penghematan APBN-P dilihat dari keefektifan penggunaan anggaran maka sangat perlu dilakukan, untuk mengatasi krisis belanja Negara. Kita merupakan Negara miskin yang masih perlu pembangunan berbagai sektor ekonomi, mulai dari pertanian, infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seharusnya kita melakukan penghematan untuk tujuan pembangunan. Tanpa ada pembangunan dari berbagai sektor, maka pengangguran terus meningkat, juga meningkat kemiskinan yang akhirnya kita menjadi Negara selamanya tertinggal dan terbelakang karena prilaku masyarakatnya yang tidak siap dalam pembangunan ekonomi. Selama ini masyarakat dikembangkan dengan isu cost pust inflation atau inflasi yang disebabkan oleh biaya produksi, tanpa mengkaji lebih dalam dari efek subsidi BBM. Melalui tulisan ini maka perlu memahami lebih dalam dari efek kenaikan harga tersebut. Perbedaan pendapat memang kadang kala perlu, tetapi setiap kebijakan nasional tentu ada efeknya terhadap pembangunan. Kita sama-sama harus berpikir rasional dengan kenaikan harga BBM. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memahami isu kenaikan BBM tersebut.